creep

Jumat, 20 November 2015

Kesenjangan Sosial di Masyarakat

A.      Kesenjangan yang terjadi antara masyarakat desa dan kota
Orientasi pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih menekankan pertumbuhan, turut pula memperparah ketimpangan wilayah khususnya antara desa-kota. Investasi ekonomi (infrastruktur dan kelembagaan) mayoritas diarahkan untuk melayani daerah perkotaan yang relatif memiliki pertumbuhan cepat. Ekonomi desa tidak memperoleh nilai tambah yang proporsional akibat dari wilayah perkotaan hanya sekedar menjadi pipa pemasaran dari arus komoditas primer dari perdesaan. Dalam konteks demikian, wajar apabila terjadi pengurasan sumber daya oleh kota terhadap desa secara sistematis dan kota hanya mengambil keuntungan dari jasa distribusi semata, sehingga seringkali terjadi kebocoran wilayah yang merugikan pertumbuhan ekonomi daerah itu sendiri.
Pembangunan nasional juga menciptakan kesenjangan antara desa dan kota. Banyak peneliti yang sudah membuktikan bahwa pembangunan semakin memperbesar jurang antara kota dan desa. Sangat disadari, negara berkembang seperti Indonesia mengkonsentrasikan pembangunan ekonomi pada sektor industri yang membutuhkan investasi yang mahal untuk mengejar pertumbuhan. Akibatnya sektor lain seperti  sektor pertanian dikorbankan yang akhirnya pembangunan hanya terpusat di kota-kota.   Hal ini juga sesuai dengan hipotesa Kuznets, bahwa pada tahap pertumbuhan awal pertumbuhan diikuti dengan pemerataan yang buruk dan setelah masuk pada tahap pertumbuhan lanjut pemerataan semakin membaik.
B.      Kenapa Hal itu bisa terjadi?
Karena Pemerintah hanya memusatkan lapangan pekerjaan, dan lebih mementingkan masyarakat kota, di desa masih sangan jarang lapangan pekerjaan, bahkan rumah sakit dan sekolah pun jarang kita temui, terutama di masyarakat yang masih pelosok.

C.      Apa saja Penyebanya?
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut antara lain karena perbedaan pendidikan, ketersediaan lapangan pekerjaan, infrastruktur investasi, dan kebijakan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesan kota sebagai memiliki atribut yang positif dan desa yang terkesan negatif. Salah satunya yang terpenting adalah bahwa kota mewakili suatu kedinamisan dan progresifitas (kemajuan), sementara desa menyimbolkan kediaman dan keterbelakangan serta kemalasan. Situasi kota yang padat, memaksa warga kota untuk terus bergerak dinamis memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tidak bergerak berarti tidak makan, demikian bahasa sederhananya. Berbeda dengan situasi di desa yang tenang dan tampak “baik” tapi sebenarnya dapat membahayakan bagi jiwa yang lemah. Penduduk desa tidak begitu dituntut untuk bekerja keras, tanpa kerja keras pun mereka dapat makan dari hasil tanaman di sekitar pekarangan rumah mereka. Pada gilirannya, perbedaan situasi kota dan desa ini juga mempengaruhi cara berfikir dan bertindak masyarakatnya. Sementara masyarakat kota biasa bertindak cepat, lugas dan dinamis, masyarakat desa cenderung berperilaku santai, alon-alon asal kelakon. Masyarakat kota juga dianggap lebih cepat dalam memperoleh informasi aktual dibanding masyarakat desa, informasi aktual yang dimaksud termasuk tren terbaru di berbagai bidang dari tren baju, musik, wawasan sampai keilmuan.

D.     Bagaimana Cara mengatasinya?
Pertama adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat             desa untuk mendapatkan pendidikan yang layak.Hal ini berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia sehingga masyarakat miskin tersebut dapat memperbaiki kualitas kehidupan di masa yang akan datang.
        Kedua, pemerintah harus menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Karena walaupun kualitas sumber daya manusia sudah ditingkatkan tapi tidak ada lapangan  pekerjaan akan menimbulkan masalah baru yaitu meningkatnya angka pengangguran.Jika pemerintah tidak memperhatikan hal ini, dapat dipastikan akan mempertajam kesenjangan sosial.
         Terakhir, pemerintah juga harus melakukan pemerataan pembangunan. Karena jika tidak ada infrastruktur yang mendukung terciptanya lapangan pekerjaan, maka yang akan terjadi adalah lapangan pekerjaan itu tidak akan ada.Jadi terciptanya lapangan kerja harus diimbangi dengan infrastruktur yang mendukung.Salah satu contoh yang akhir-akhir ini sedang diperbincangkan adalah konflik papua.Mengapa mereka ingin memisahkan diri dari NKRI? Karena mereka merasakan adanya kesenjangan sosial yang begitu tajam antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah.Ditambah lagi mereka juga merasakan ketidakadilan karena kekayaan alam yang ada di tanah papua tidak dapat dinikmati oleh masyarakat papua, melainkan dinikmati oleh perusahaan asing dan pemerintah pusat.

Sumber :
http://febrinarhm.blogspot.co.id/2011/11/kesenjangan-sosial.html


Nama : Chintana Astried Dewanty
NPM : 12614352
Kelas : 2SA10
Dosen : Maria chrisnatalia

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar